Badan Investasi Baru Presiden Indonesia Prabowo Dapat Menyaingi Badan Investasi Negara-Negara Maju Kata Para Pejabat

Kurang hoki di situs lain? Silakan coba di BIGBOS777 hoki yang beruntun menunggu anda - Sebuah badan investasi baru yang dibentuk oleh presiden Indonesia yang baru saja dilantik akan menyaingi badan-badan investasi yang ada di negara-negara maju dan membantu menarik investasi asing, menurut para pejabat yang baru saja dilantik. 

Prabowo Subianto akan meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada tanggal 8 November. Danantara disebut-sebut akan mirip dengan badan-badan investasi terkemuka seperti Temasek Holdings yang berbasis di Singapura.“Pada akhirnya, ini akan menjadi sesuatu yang mirip (dengan Temasek Holdings),” ujar Muliaman Darmansyah Hadad, kepala badan investasi yang baru saja ditunjuk, kepada para wartawan pada hari Senin (28 Oktober), seperti dikutip oleh media lokal Detik. Dalam persiapan untuk peluncuran ini, Prabowo mengundang Muliaman, yang juga mantan kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ke sebuah pertemuan di istana kepresidenan di Jakarta pada hari Senin.

Saya ditugaskan untuk memastikan bahwa semua persiapan telah berjalan dengan baik untuk peluncuran resmi oleh presiden sendiri pada tanggal 8 November,” kata Muliaman setelah pertemuan tersebut, dan mengonfirmasi bahwa Prabowo akan secara langsung memimpin upacara peresmian lembaga manajemen investasi tersebut. Semua aset pemerintah yang telah dipisahkan akan dikelola oleh badan tersebut, namun akan dilakukan secara bertahap, dengan pembentukan badan investasi terlebih dahulu, diikuti dengan pembentukan undang-undang,” kata Muliaman. Ia menambahkan bahwa pembentukan badan tersebut akan membutuhkan perubahan pada Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), demikian dikutip dari Jakarta Globe.  Badan investasi, yang beroperasi dan berfungsi secara berbeda dari Kementerian BUMN, akan berfokus pada manajemen investasi dan dikatakan mencerminkan komitmen Prabowo untuk menciptakan manajemen investasi nasional yang lebih terintegrasi dan terarah, kata Muliaman, seperti dikutip oleh media lokal.



Kemenangan gokil hanya ada di BIGBOS777 dengan sekejapan mata menangkan jutaan rupiah - Sementara itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara ditugaskan untuk mengembangkan kebijakan-kebijakan pemerintah dan mengawasi entitas-entitas komersial yang digerakkan oleh profit.

Seperti yang dilaporkan di The Jakarta Post, Danantara akan lebih mirip dengan Otoritas Investasi Indonesia (INA) namun dengan dana yang lebih besar. Danantara bertugas mengelola investasi di luar APBN, jadi semua aset pemerintah yang dipisahkan akan dikelola oleh badan investasi ini, namun akan dilakukan secara bertahap,” ujar Muliaman.  Ia menambahkan bahwa Danantara berpotensi untuk bergabung dengan INA dalam jangka panjang. “Secara formal, penggabungan antara Danantara dan INA harus terjadi,” katanya, seperti dikutip dalam Jakarta Globe. “Awalnya kami akan mengkonsolidasikan aset dan menyusun peraturan yang relevan. Kemudian, kami akan bekerja sama dengan kementerian-kementerian lain untuk membentuk struktur badan tersebut dan tujuannya adalah untuk merampingkan dan meningkatkan pengelolaan investasi pemerintah yang tersebar,” jelas Muliaman, seperti dikutip oleh media lokal Tempo. 

Secara terpisah, dalam sebuah acara di Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta pada hari Senin, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menyatakan keyakinannya bahwa aset-aset di bawah pengelolaan Danantara berpotensi menyaingi aset-aset di negara-negara maju, seperti yang dilaporkan oleh media lokal. Aset-aset tersebut mencakup dana investasi nasional serta dana Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada tahun 2021, terdapat lebih dari 100 perusahaan milik negara yang diawasi oleh kementerian tersebut, yang memiliki aset sebesar US$600 miliar, menurut Bank Pembangunan Asia. 




Comments

Popular posts from this blog

Platform E-Commerce Qoo10 Akan Ditutup

Sundulan Reijnders Membawa Milan Menang 1-0 Di Monza

Prabowo Berkomitmen Untuk Menjadikan Bali Sebagai 'Singapura Baru'