Pengerahan Pasukan Korea Utara Ke Ukraina Mengunci Aliansi Militer Rusia

Daftar di BIGBOS777 sekarang dapatkan bonus 100% buat member baru buruan daftar sekarang - Keputusan Korea Utara untuk mengerahkan ribuan tentara ke garis depan Ukraina mengukuhkan aliansi militer Pyongyang yang kontroversial dengan Moskow, kata para ahli kepada AFP, dan menarik Rusia lebih dalam ke dalam keamanan semenanjung Korea. Sekitar 1.500 tentara pasukan khusus Korea Utara sudah berada di Rusia untuk menyesuaikan diri, dan kemungkinan akan segera menuju ke garis depan, kata badan mata-mata Seoul pada hari Jumat (18/10), dengan ribuan tentara lainnya akan segera berangkat, yang merupakan pengerahan pertama Pyongyang ke luar negeri. langkah ini menunjukkan bahwa kesepakatan militer yang ditandatangani oleh pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada bulan Juni lalu, yang mencakup klausul pertahanan timbal balik, tidak hanya sekedar pertunjukan.



SERVER BOCOR TERUS MENERUS dapatkan cuan mudah di BIGBOS777  - “Ini membentuk kerangka kerja di mana intervensi atau dukungan militer Rusia akan secara otomatis terjadi jika Korea Utara diserang atau menghadapi krisis,” kata Hong Min, seorang analis senior di Institut Unifikasi Nasional Korea, kepada AFP.

Fakta bahwa tentara Korea Utara akan bertempur bersama Rusia di Ukraina membuktikan betapa “solidnya” kesepakatan Putin-Kim, kata Hong. Dan penambahan pasukan dari Pyongyang dapat membantu Moskow untuk mempertahankan “wilayah yang diduduki atau membantu perolehan wilayah lebih lanjut”, tambahnya. Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih berperang karena konflik tahun 1950 hingga 1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan kesepakatan damai. Namun, sementara Kim telah membangun persenjataan nuklir, Seoul tidak memiliki nuklir sendiri. Korea Selatan dilindungi oleh apa yang disebut payung nuklir AS, dan Seoul serta Washington secara rutin melakukan latihan gabungan berskala besar.

Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih dalam keadaan perang karena konflik tahun 1950 hingga 1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan kesepakatan damai. Namun, meskipun Kim telah membangun persenjataan nuklir, Seoul tidak memiliki nuklir sendiri. Korea Selatan dilindungi oleh apa yang disebut payung nuklir AS, dan Seoul dan Washington secara rutin melakukan latihan militer gabungan berskala besar, yang membuat Pyongyang marah. Dengan mengirim pasukan ke Rusia, Kim mungkin berharap untuk menciptakan penangkal militer Korea Utara dan Rusia yang lebih terintegrasi, mirip dengan aliansi AS-Korea Selatan, yang berpotensi “menghasilkan pergeseran yang signifikan” dalam dinamika keamanan kedua negara, demikian ungkap Hong.




Comments

Popular posts from this blog

Huawei Meluncurkan Smartphone Tonggak Sejarah

Hakim Dalam Kasus Kriminal Trump Menunda Hukuman Tanpa Batas Waktu

Harris Dan Trump Bertarung Di Arena Pertarungan Untuk Memecah Kebuntuan