Bagaimana Kebijakan Luar Negeri Prabowo Akan Menyikapi Persaingan Tiongkok - AS
Daftar di BIGBOS777 sekarang dapatkan bonus 100% buat member baru buruan daftar sekarang - MOROWALI, Sulawesi Tengah: Dari senja hingga subuh, jalan utama kecil di Fatufia dipadati oleh para pekerja pabrik yang mengendarai sepeda motor dan truk-truk besar. Ini adalah perubahan drastis dari 10 tahun yang lalu ketika desa di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, ini hanyalah sebuah daerah yang sepi dengan listrik yang padam di siang hari, dan kini, Fatufia menjadi rumah bagi Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang diklaim sebagai rantai industri terpanjang di dunia. Kawasan ini memproduksi nikel, baja tahan karat dan baja karbon yang merupakan komponen penting dalam banyak produk, termasuk baterai untuk kendaraan listrik.
Dengan luas 2.000 hektar, IMIP merupakan kompleks industri dengan sekitar 90.000 pekerja dan 56 penyewa, banyak di antaranya adalah perusahaan-perusahaan Cina.
SERVER BOCOR TERUS MENERUS dapatkan cuan mudah di BIGBOS777 - Perubahan lanskap Fatufia merupakan tanda ambisi ekonomi Indonesia yang lebih luas. Sebagai produsen nikel terbesar di dunia, negara ini sangat ingin menarik investasi dari Tiongkok. Saat ini, Fatufia merupakan rumah bagi Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), yang diklaim sebagai rantai industri terpanjang di dunia. Kawasan ini memproduksi nikel, baja tahan karat dan baja karbon yang merupakan komponen penting dalam banyak produk, termasuk baterai untuk kendaraan listrik. Dengan luas 2.000 hektar, IMIP merupakan kompleks industri dengan sekitar 90.000 pekerja dan 56 penyewa, banyak di antaranya adalah perusahaan-perusahaan Cina.
Perubahan lanskap Fatufia merupakan tanda ambisi ekonomi Indonesia yang lebih luas. Sebagai produsen nikel terbesar di dunia, negara ini sangat ingin menarik investasi dari Tiongkok. Namun, negara ini juga mengincar kekuatan ekonomi lain: Amerika Serikat, tempat Tesla, produsen kendaraan listrik murni terbesar di dunia, bermarkas. Para pemilik bisnis lokal sudah melihat peluang-peluang potensial. Ada baiknya kita memiliki China di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa mereka membantu perekonomian kita,” ujar Rizky Anton, 37 tahun, seorang karyawan di sebuah toko ponsel di sekitar kompleks IMIP. Tapi jika AS juga ada di sini, mungkin akan lebih banyak lagi lapangan pekerjaan.”


Comments
Post a Comment